Alhasil nggak persiapan sama sekali, mana malemnya gue sempat di bikin shock gegara ada ular jatuh pas gue lagi nonton TV. Untung ularnya nggak gede dan berhasil gue pukul pakai gagang sapu. it's ok... semoga bukan pertanda buruk dan semoga perjalanan kali ini selamat sampai pulang. amin.
Kita ber-delapan (ava, mas jeki, mas leman, paijo, ermin, noval, mbol dan gue) berangkat jam 6 pagi lebih dikit (tumben nggak ngaret-ngaret amat). Tujuan pertama kita ke
Plantera, sebelumnya sempat ragu karena banyak komentar kurang menyenangkan tentang plantera. Dan benar saja, begitu sampai sana kelihatan banget kalau tempatnya minim perawatan. Katanya kebun buah, tapi gue nggak melihat banyak buah disana. Nggak ada pemandu wisata, arena bermain juga terbengkalai dengan tarif masuk yang masih mahal. Kecewa... kita kecewa..
Wait..wait...wait... tunggu dulu. Di tangan para manusia dewasa yang bersahaja, berwibawa dan berlogika seperti kita-kita wkwkwk nggak ada yang namanya kecewa. sesuatu yang nggak menyenangkan bisa kita ubah menjadi sesuatu yang menggembirakan. Because kenapa? karena pemandangan di sepanjang jalan (yang muter-muter mirip Roller Coaster) menuju ke Plantera itu owsomnya nggak ketulungan.Ya..udah, kenapa nggak, kita turun di jalan sebentar trus foto-foto. Anggap saja tadi kita membayar moment indah yang bakal kita kenang sampai tua #aaiihhhhh.
Nahhh..kalau sudah begitu nggak jadi sedih kan? :D "hidup itu mudah, tergantung manusianya".
Perjalanan kita pun berlanjut ke tujuan kedua
Curug Sewu. Gue baru pertama kali dengar namanya dan langsung
excited karena gue bakal melihat air terjun!. yep karena curug itu artinya air terjun.
Berbeda jauh dengan tujuan pertama, di Curug Sewu ini lebih ramai pengunjung dan tarif masuknya juga lebih murah. Baru di halaman depan aja kita sudah disambut dengan patung-patung ala pulau dewata gitu.
Begitu masuk gerbang, pandangan kita langsung kompak tertuju sama vespaaaaa... let's go bibehhh, berangkattt cekrek! Ini bukan ngajarin untuk merusak fasilitas umum lho, tapi pengunjung memang dibolehin naik kok. kira-kira apa yang dipikirkan bocah kecil itu ya?? pasti dia bingung melihat makhluk alay tiba-tiba menyerang planetnya wkwkwkkw.
si avaaaa... padahal sebelumnya ngeluh pusing gara-gara makan durian, eehhh begitu ada live musik begini langsung
bablas pusingnya -_-
Cusss...biarkan mbak seksih bekerja, mari kita lanjutkan perjalanan mencari si Curug Sewu. Beruntung karena cuaca cerah dari semalem, jadi jalan nggak terlalu licin. untuk bisa menikmati keindahan si Curug Sewu ini kita harus melewati beberapa turunan yang lumayan bikin kita semua ngos-ngosan ntar pas balik :D
Subhanallah... terima kasih Tuhan, buat kesempatan mengagumi karya-Mu.
Suara gemericik air, udara segar, langit biru, hamparan hijau pohon-pohon, masih kurang bersyukur?
Melihat air yang segerr..rasa-rasanya jadi pengen mandi, maklum.. tadi pagi gue cuman sikat gigi sama cuci muka doang :D
Ada satu view keren lagi di atas bukit sana, cuman kita udah pada nyerah jalan nanjak. Beneran ngosh-ngoshan broooo, apalagi udah lama nggak pernah jalan jauh..langsung disuruh turun naik gunung, sudah pasti kaki pegal-pegal, muka merah padam. kalau untuk foto-foto sih masih semangatttt hahhahaaa...
Ada juga kebun binatang mini, tapi kumuh. Seperti yang terlihat di kandang orang utan ini. Wajahnya terlihat banget kalau dia tidak sedang happy dengan lingkungannya.
Tapi untuk burung satu ini jelas keren, hijaunya itu lhooo hijaunya...jadi pengen tak bawa pulang :D
Okay, tujuan kedua sudah berhasil kita lewati. Sebelum pulang ke Jepara, si Ava ngajak kita main dulu ke rumah temannya (mas Saung) di Magelang. Gue kurang tau nama desanya apa, tempatnya ada di lereng gunung. Wiiihhhhh naik-naik ke puncak gunung lagi dong. But don't worry bibehh..biarpun jalannya berkelok-kelok tapi cukup mulus kok, untuk driver recommended sekelas abang Jeki sih.. kecil ini mah. hahahha...
Sebelum menuju ke rumah mas Saung, kita mampir dulu ke pasar, beli makanan buat makan siang. Jadi ntar ada acara masak memasak bersama chef walwal (si Ava) wkwkwkk. Yang aneh di pasar ini, nggak ada yang jual daun jeruk purut, adanya malah buah jeruk purutnya. trus kalau mau cari kunci (bumbu buat sayur bening) nggak bakalan nemu juga disini. hhmmm lain daerah lain juga cara masaknya.
Begitu sampai sana..aahhhh amazing! ada satu pohon bougenvil dengan bunganya yang cantikk berhasil menghipnotis gue seakan-akan sedang berada di Paris. Pengen rasanya langsung foto-foto disitu cuman perut-perut kita sudah mulai minta diisi. Jadi begitu sampai kita masak dulu. Seruuu, keluarga mas Saung terlihat antusias melihat cara kita masak. Padahal cuman ikan goreng, udang asam pedas, terong goreng dan sambal. Apapun masakannya bakalan terasa enak kalau makannya bareng orang-orang tersayang #eaaaa :v
Sempat turun hujan beruntung nggak lama, Alhamdulillah karena waktu sudah hampir setengah enam petang, kita harus melanjutkan perjalanan pulang. Thanks mas Saung dan keluarga, sudah menerima kita dengan baik, sudah mau kita repotin, semoga lain kali bisa main-main kesana lagi. thanks juga air yang dinginnya mirip air es. Mungkin kalo gue tinggal disana bisa jarang mandi kalau nggak pake air hangat hahhahaa..