![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjqpnTopENzF7dDawFSIzlVmvt2yXQJPZ4rMzWokq1Zc3tfyHrT8Jzas5pBTsF-pLorkPh0p5VTpfmj9GwmEinpkm5yPJbTUqowoQnyNAHr1GO1TnBjVLC8vI8iycrwvKuK34wRKjCVmfS1/s400/ra-kartini.jpg)
Beliau rela menanggalkan egonya dan bersedia menikah dengan tujuan agar mimpinya bisa segera terwujud, yakni mendirikan sekolah perempuan. "Dalam surat-suratnya, Kartini menyebutkan bahwa sang suami tidak hanya mendukung keinginannya untuk mengembangkan ukiran Jepara dan sekolah bagi perempuan bumiputra saja, tetapi juga disebutkan agar Kartini dapat menulis sebuah buku." ( wikipedia ).
So, what should we do.??? tentunya bukan hanya sekedar perayaan setahun sekali yang sifatnya sesaat, tapi yang patut kita lakukan adalah meneladani jiwa dan pola pikir beliau yang mau terus maju tanpa pernah meninggalkan identitas sebagai seorang perempuan. Benar jika dalam beberapa hal seorang perempuan harus "setara" dengan laki-laki, tapi ingat perempuan tetaplah seorang perempuan, menjadi seorang anak, istri, dan ibu yang baik adalah wajib!
i proud be a woman :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar