SMP yang cuman 3 tahun kelar juga deh, sekarang masuk masa SMA. Lagi-lagi tanpa pernah mikir panjang, gue masuk ke SMA 1 Jepara hanya karena itu sekolah favorit. Dan gue bener2 nggak ngerti kedepannya gimana dengan milih sekolah SMU sama Kejuruan :hammer. Dan gue baru tau setelah gue duduk di kelas 2!! what the hell?? sampai2 pernah nyesel juga masuk ke sekolah ini. Tapi akhirnya bersyukur deh pernah sekolah di Smansara, dan gue bangga menjadi almamaternya.
Di SMU, prestasi akademik gue lebih baik dari pada SMP. Cos sejak kelas 1 sampai 3 gue selalu 5 besar bahkan pernah beberapa kali ranking 2 atau 3. Jarang iku extrakulikuler, dan jarang aktif di skul karena punya tanggungan dirumah, membantu momong keponakan. Bukannya hangout ma temen2 atau jalan kemana eh..malah dadi baby sitter dirumah. Bisa gue bilang Masa SMU adalah masa terkekang bagi gue. Nggak bisa ikut wisata ke bali, nggak bisa ikut extra komputer, nggak bisa ini itu karena masalah keuangan. Ditambah lagi dengan masalah keluarga yang begitu menguras energiku, tepat disaat gue menjelang ujian kelas 3. Oh My God, masih untung gue bisa lulus karena waktu mengerjakan ujian beneran nggak konsen. alhasil nilai MTK gue "4" di ijasah. Nilai matematika terburuk yang gue dapatkan dan pas di nilai UAS gue waktu itu.
Lupakan hal2 buruk itu, sekarang mengingat kejadian keren masa SMU. Banyak temen populer, pernah jadi pengibar bendera meskipun itu karena hukuman. Wwkwkkwkw :malu dan beneran di ketawain gara2 langkahnya gag kompak!! Pak Jon selalu liat catatan gue sebelum mengajar Fisika di kelas 3, bisa makan soto paling enak di kantin, menulis indah untuk proposal, pernah dapat nilai fisika dan B.inggris paling bagus di kelas, and more...
Guru yang paling gue inget, Pak bambang Sukro wali kelas yang perhatian banget. Pak Hidayat yang selalu mengocok perut kami dengan cerita lucunya di kelas. Bu endang biologi, gue suka banget cara mengajar beliau. Pak Sumarlan, sabar dan penyayang. Pak Jon guru yang tegas! Pak Bambang Setiawan, santai tapi smart. Bu Mun yang udah mengajari gue menjahit. Thanks SMansara :)
Di SMU, prestasi akademik gue lebih baik dari pada SMP. Cos sejak kelas 1 sampai 3 gue selalu 5 besar bahkan pernah beberapa kali ranking 2 atau 3. Jarang iku extrakulikuler, dan jarang aktif di skul karena punya tanggungan dirumah, membantu momong keponakan. Bukannya hangout ma temen2 atau jalan kemana eh..malah dadi baby sitter dirumah. Bisa gue bilang Masa SMU adalah masa terkekang bagi gue. Nggak bisa ikut wisata ke bali, nggak bisa ikut extra komputer, nggak bisa ini itu karena masalah keuangan. Ditambah lagi dengan masalah keluarga yang begitu menguras energiku, tepat disaat gue menjelang ujian kelas 3. Oh My God, masih untung gue bisa lulus karena waktu mengerjakan ujian beneran nggak konsen. alhasil nilai MTK gue "4" di ijasah. Nilai matematika terburuk yang gue dapatkan dan pas di nilai UAS gue waktu itu.
Lupakan hal2 buruk itu, sekarang mengingat kejadian keren masa SMU. Banyak temen populer, pernah jadi pengibar bendera meskipun itu karena hukuman. Wwkwkkwkw :malu dan beneran di ketawain gara2 langkahnya gag kompak!! Pak Jon selalu liat catatan gue sebelum mengajar Fisika di kelas 3, bisa makan soto paling enak di kantin, menulis indah untuk proposal, pernah dapat nilai fisika dan B.inggris paling bagus di kelas, and more...
Guru yang paling gue inget, Pak bambang Sukro wali kelas yang perhatian banget. Pak Hidayat yang selalu mengocok perut kami dengan cerita lucunya di kelas. Bu endang biologi, gue suka banget cara mengajar beliau. Pak Sumarlan, sabar dan penyayang. Pak Jon guru yang tegas! Pak Bambang Setiawan, santai tapi smart. Bu Mun yang udah mengajari gue menjahit. Thanks SMansara :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar