Hening kelam, mencekam, meredam
malam...
asaku menyatu, berbait, membatu
malam...
hatiku, hatimu, takdir semu
malam...
Dan matahari tak lagi berguna
membias, seperti pancaran tanpa daya
membakar mimpi, hingga dasar nurani
tanpa arti...
Hingga logika pun bertanya, bertahta
"Hanya malam yang memberikan cahaya",
membungkam dunia, sepi yang bermakna
merajut mimpi, menggapai surga
akupun ingin menyatu, jiwaku dan gelapmu
inginku dan hitammu..
satu..
.....malam bergulir...
terasa pahit dan getir...
bersamamu melawan takdir.....
menembus norma, lupakan apa yang ada
hanya aku dan malam
* dUtz, puisi loe gue copas :D
sorry nggak ijin dulu, wkekekekek...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar