11 November 2010

cinta tanpa kejujuran = kacodeh

Nggak pernah terpikirkan jika ternyata si A, suami salah satu temen yang udah gue anggap seperti kakak gue sendiri ( sebut namanya si H ) adalah seorang pembohong besar. " Ternyata semua penuh dengan kebohongan tah Dek...." kata si H pas curhat ke gue. Dan gue pun sempat merasa shock juga pas tau aslinya si A. Huftt... filosofi "don't judge book from the cover" emang bener, semua nggak seperti kelihatannya. Seperti si A, pas pertama ngerti dia adalah seorang sosok yang penyayang dan beneran seorang figur "Bapak". Isa diliat dari tutur katanya yang sopan dan perhatiannya ke H. Gue tau kisah mereka karena si H emang dekat dengan gue, suka curhat, dan membagi cerita dia ke gue, walaupun kadang cerita dia masuk ke kategori "privasi". meskipun si H sebenarnya sempat ragu juga, tapi karena ngeliat sifat-sifat si A yang seperti "dambaan" semua kaum hawa akhirnya mereka pun menikah.

Di awal semua terlihat baik-baik aja, dan gue juga ikut seneng pas ngeliat mereka sepertinya bahagia. But, seiring waktu berjalan "kebusukan" itu terbongkar. Cinta mereka terkikis dengan kebohongan2 yang dilakukan si A dengan hasil akhir adalah tanggungan hutang yang besar!! Oh my God... ntah karena alasan gengsi ataukah pengen membahagiakan si H, ternyata "kemapanan" yang selama ini ditunjukkan si A adalah bohong. "ternyata mobil itu mobil rental" cerita si H sambil menahan tangisnya. "kalau emang nggak punya kenapa tah Dek dia harus bohong ma aku..??? kenapa nggak jujur aja dari awal?? pastinya nggak akan seperti ini " tutur si H lagi. Dan gue pun hanya isa menjadi seorang pendengar yang baik buat si H. Ironis emang, yang gue liat sih mereka bukan "bocah" lagi. Bahkan masing-masing udah pernah mengalami kegagalan dalam rumah tangga, tidakkah semua itu isa dijadikan pelajaran dalam melangkah ke depan. Tapi kenyataannya apa, mereka masih seperti anak kecil yang perlu banyak bimbingan.
Kalau udah seperti ini, yang ada hanya sikap saling menyalahkan satu sama lain. Merasa benar dengan alasan-masing-masing. trus siapa yang salah..???

Huftt...melihat mereka membuat gue jadi semakin takut untuk melangkah. Dan sepertinya gue harus memastikan kalau apa yang akan gue pilih nanti adalah yang "terbaik." Tentu saja kuncinya harus tetep jujur dari awal, itu prinsip yang akan gue pegang sampai kapanpun. Apa yang loe liat dari gue saat ini adalah gue yang sebenarnya dengan semua kelebihan dan kekurangan yang gue miliki. Dan jangan pernah paksa gue menjadi orang lain, karena gue nggak akan maksa loe buat jadi orang lain. keep be your self, apapun keadaan loe dan yakinlah ada seseorang diluar sana yang mau menerima apa adanya diri loe. P.A.S.T.I. :)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
not ordinary ◄Design by Pocket 'n customize by uniedutz, BlogBulk Blogger Templates